Hari kartini mungkin sudah berlalu, tetapi semangatnya tetap ada, sampai saat ini. contohnya di dunia perfilman, saat ini kehadiran perempuan di industri film tidak hanya sebagai gula-gula, perempuan pun sanggup membawa perubahan. Ini dia, tujuh sineas perempuan yang mampu menginspirasi.
1. Christine Hakim
Aktris yang satu ini bisa disebut sebagai ratunya perfilman nasional. Segudang penghargaan pun diraihnya. Sampai saat ini Herlina Christine Natalia Hakim sudah mengantongi lima piala Citra dan dinobatkan sebagai Aktris Terbaik di Asia Pacific International Film Festival.
Pada 2002 lalu, bintang 'Tjoet Nja' Dhien' itu berhasil menjadi orang Indonesia pertama yang duduk sebagai juri di Festival Film Cannes. Sebagai juri ia duduk sejajar dengan David Lynch, Michelle Yeoh dan aktris papan atas Hollywood, Sharon Stone.
2. Suzanna
Menjamurnya film horor di bioskop saat ini tak lepas dari campur tangan Suzanna di masa lalu. Puluhan judul film horor sukses dibintangi Suzanna. Mulai dari 'Bernafas Dalam Lumpur' hingga 'Hantu Ambulance'.
Sayangnya, 'Hantu Ambulance' yang rilis pada 2008 menjadi penampilan terakhir Suzanna di layar lebar. Suzanna Martha Frederika van Osch meninggal pada 15 Oktober 2008.
3. Ida Royani
Apa jadinya jika film Benyamin tanpa kehadiran aktris Ida Royani? Pasti itu film itu sedikit kurang menarik. Selain berakting, Ida Royani sangat mahir bernyanyi. 'Hujan Gerimis' yang dinyanyikan Ida bareng Benyamin pasti masih akrab di telinga Anda.
4. Mira Lesmana
Lewat tangan dinginnya, Mira Lesmana sanggup menghidupkan kembali perfilman Indonesia yang tengah mati suri. Film garapannya 'Ada Apa Dengan Cinta?' mampu menyulut semangat para sineas Indonesia untuk kembali berkarya.
Hingga saat ini Mira sudah terlibat dalam penggarapan 10 judul film. Karir filmnya diawali sebagai co-producer di 'Ceh Kucak Gayo' pada 1995. Berkat kemampuannya melihat pasar dan kesadarannya akan kualitas film garapannya, Mira berhasil mengantarkan 'Ada Apa Dengan Cinta?', 'Petualangan Sherina', 'Laskar Pelangi' menjadi film yang paling laku di pasaran.
Saat ini Mira bersama Riri Riza tengah sibuk mempersiapkan penggarapan 'Sang Pemimpi', film sekuel 'Laskar Pelangi'. Rencananya ia mulai mensyuting film yang diadaptasi dari novel Andrea Hirata itu pada Juni dan akan merilisnya pada akhir 2009 mendatang.
5. Nia Dinata
Sineas perempuan yang satu ini paling vokal dalam menyerukan isu-isu perempuan lewat film garapannya. Bahkan baru-baru ini, Nia menggelar sebuah festival film yang khusus menampilkan film-film karya sineas perempuan 'V Film Festival'. Festival itu pun menjadi festival perempuan yang pertama di Indonesia.
Kemampuan Nia Dinata teruji ketika menyutradarai 'Arisan!' pada 2004 lalu. Film itu berhasil dinobatkan sebagai film terbaik di Festival Film Indonesia 2004.
6. Dian Sastro
Penampilannya sebagai Cinta di 'Ada Apa Dengan Cinta?' pada 2002 lalu mampu menyedot jutaan masyarakat ke dalam bioskop. Selama karirnya sebagai aktris, Dian dikenal sangat memilih film yang akan dibintanginya.
Tidak puas sebagai pemain, perempuan lulusan FIB Universitas Indonesia itu pun mulai menjajal kemampuannya sebagai produser di 'Drupadi'. Film tersebut mengadaptasi kisah Mahabharata.
7. Mouly Surya
Mouly Surya adalah salah satu sutradara pendatang baru terbaik yang dimiliki Indonesia saat ini. Lewat film garapannya 'Fiksi', Mouly menyabet penghargaan Sutradara terbaik di FFI 2008 lalu.
sumber(detik.com)
1. Christine Hakim
Aktris yang satu ini bisa disebut sebagai ratunya perfilman nasional. Segudang penghargaan pun diraihnya. Sampai saat ini Herlina Christine Natalia Hakim sudah mengantongi lima piala Citra dan dinobatkan sebagai Aktris Terbaik di Asia Pacific International Film Festival.
Pada 2002 lalu, bintang 'Tjoet Nja' Dhien' itu berhasil menjadi orang Indonesia pertama yang duduk sebagai juri di Festival Film Cannes. Sebagai juri ia duduk sejajar dengan David Lynch, Michelle Yeoh dan aktris papan atas Hollywood, Sharon Stone.
2. Suzanna
Menjamurnya film horor di bioskop saat ini tak lepas dari campur tangan Suzanna di masa lalu. Puluhan judul film horor sukses dibintangi Suzanna. Mulai dari 'Bernafas Dalam Lumpur' hingga 'Hantu Ambulance'.
Sayangnya, 'Hantu Ambulance' yang rilis pada 2008 menjadi penampilan terakhir Suzanna di layar lebar. Suzanna Martha Frederika van Osch meninggal pada 15 Oktober 2008.
3. Ida Royani
Apa jadinya jika film Benyamin tanpa kehadiran aktris Ida Royani? Pasti itu film itu sedikit kurang menarik. Selain berakting, Ida Royani sangat mahir bernyanyi. 'Hujan Gerimis' yang dinyanyikan Ida bareng Benyamin pasti masih akrab di telinga Anda.
4. Mira Lesmana
Lewat tangan dinginnya, Mira Lesmana sanggup menghidupkan kembali perfilman Indonesia yang tengah mati suri. Film garapannya 'Ada Apa Dengan Cinta?' mampu menyulut semangat para sineas Indonesia untuk kembali berkarya.
Hingga saat ini Mira sudah terlibat dalam penggarapan 10 judul film. Karir filmnya diawali sebagai co-producer di 'Ceh Kucak Gayo' pada 1995. Berkat kemampuannya melihat pasar dan kesadarannya akan kualitas film garapannya, Mira berhasil mengantarkan 'Ada Apa Dengan Cinta?', 'Petualangan Sherina', 'Laskar Pelangi' menjadi film yang paling laku di pasaran.
Saat ini Mira bersama Riri Riza tengah sibuk mempersiapkan penggarapan 'Sang Pemimpi', film sekuel 'Laskar Pelangi'. Rencananya ia mulai mensyuting film yang diadaptasi dari novel Andrea Hirata itu pada Juni dan akan merilisnya pada akhir 2009 mendatang.
5. Nia Dinata
Sineas perempuan yang satu ini paling vokal dalam menyerukan isu-isu perempuan lewat film garapannya. Bahkan baru-baru ini, Nia menggelar sebuah festival film yang khusus menampilkan film-film karya sineas perempuan 'V Film Festival'. Festival itu pun menjadi festival perempuan yang pertama di Indonesia.
Kemampuan Nia Dinata teruji ketika menyutradarai 'Arisan!' pada 2004 lalu. Film itu berhasil dinobatkan sebagai film terbaik di Festival Film Indonesia 2004.
6. Dian Sastro
Penampilannya sebagai Cinta di 'Ada Apa Dengan Cinta?' pada 2002 lalu mampu menyedot jutaan masyarakat ke dalam bioskop. Selama karirnya sebagai aktris, Dian dikenal sangat memilih film yang akan dibintanginya.
Tidak puas sebagai pemain, perempuan lulusan FIB Universitas Indonesia itu pun mulai menjajal kemampuannya sebagai produser di 'Drupadi'. Film tersebut mengadaptasi kisah Mahabharata.
7. Mouly Surya
Mouly Surya adalah salah satu sutradara pendatang baru terbaik yang dimiliki Indonesia saat ini. Lewat film garapannya 'Fiksi', Mouly menyabet penghargaan Sutradara terbaik di FFI 2008 lalu.
sumber(detik.com)
1 komentar:
moga2 film ini banyak menginspirasi kaum hawa biar bisa lebih maju dan mencintai bangsanya
Posting Komentar