Kejadian jebolnya tanggul akan kembali terulang apabila retaknya tanggul di SUMBAR ini tidak di tanggulangi.
Retaknya tanggul di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, sudah terjadi sejak lama. Namun selama ini kurang mendapat perhatian sehingga warga panik begitu terjadi retak karena teringat tragedi Situ Gintung.
Mukhlis sendiri selaku Setda Kabupaten Dharmasraya mengaku baru tahu sekarang kalau tanggul tersebut retak.
Akibat retaknya tanggul tersebut, Mukhlis menyebut, ada sekitar 260 rumah yang terendam. Saat ini warga telah mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Menurut Mukhlis, pihaknya telah menyediakan tempat pengungsian di sekolah-sekolah dengan tenda dan dapur umum. Mereka juga telah menyediakan perahu karet untuk mengangkut warga yang terjebak banjir.
Banjir itu, lanjut Mukhlis, tidak semata-mata terjadi karena retaknya tanggul. Hujan yang deras juga menjadi faktor penyebab banjir.
Menurut salah seorang warga, bendungan tersebut milik PT Berantas. Sedangkan Mukhlis menyebutnya bendungan Abai Siat.
Retaknya tanggul di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, sudah terjadi sejak lama. Namun selama ini kurang mendapat perhatian sehingga warga panik begitu terjadi retak karena teringat tragedi Situ Gintung.
Mukhlis sendiri selaku Setda Kabupaten Dharmasraya mengaku baru tahu sekarang kalau tanggul tersebut retak.
Akibat retaknya tanggul tersebut, Mukhlis menyebut, ada sekitar 260 rumah yang terendam. Saat ini warga telah mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Menurut Mukhlis, pihaknya telah menyediakan tempat pengungsian di sekolah-sekolah dengan tenda dan dapur umum. Mereka juga telah menyediakan perahu karet untuk mengangkut warga yang terjebak banjir.
Banjir itu, lanjut Mukhlis, tidak semata-mata terjadi karena retaknya tanggul. Hujan yang deras juga menjadi faktor penyebab banjir.
Menurut salah seorang warga, bendungan tersebut milik PT Berantas. Sedangkan Mukhlis menyebutnya bendungan Abai Siat.
0 komentar:
Posting Komentar