Senin, 04 Mei 2009
Akhirnya Turun Juga
PT PLN (Persero) memperkirakan harga jual listrik keekonomian pada akhir 2009 akan turun Rp 300 per Kwh. Meskipun turun, harga ini masih lebih tinggi dari harga jual rata-rata ke masyarakat sehingga pemerintah tetap harus mensubsidi.
Demikian disampaikan Dirut PLN Fahmi Mochtar dalam keterangannya di Nusa Dua, Bali, Senin (4/5/2009) malam.
"Akhir 2009 harga jual Rp 1.011 per Kwh, turun Rp 300 per Kwh, tapi jauh dari harga jual rata-rata," katanya.
Harga jual keekonomian yang menurun ini antara lain disebabkan komponen biaya produksi yang berubah. Seperti diketahui, PLN mengubah porsi bahan bakarnya (energy mix) dari semula yang didominasi BBM ke bahan bakar yang lebih murah.
"Kita upayakan energi mix membaik, dari BBM jadi lebih banyak yang non BBM. 10.000 MW menggunakan bahan bakar batubara, karena lebih murah dari BBM," katanya.
Selain 10.000 MW tahap pertama yang mayoritas menggunakan batubara, ke depannya PLN juga akan menggarap 10.000 MW tahap kedua yang didominasi energi terbarukan.
10.000 MW tahap kedua terdiri dari tenaga air, panas bumi, dan lainnya. Sebagian besar proyek ini akan dilakukan oleh swasta (Independent Power Producer/IPP), dan sisanya dilakukan oleh PLN sendiri.
Untuk masalah pendanaannya, sebagian akan berasal dari lembaga internasional seperti ADB, JBIC, lembaga pendanaan dari Korea, dan KFW.
"Kita bersyukur dunia internasional masih berminat," katanya.
Sumber(detik.com)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
SUDAH SEMESTINYA PEMERINTAH KITA MEMBERI HARGA YANG LEBIH TERJANGKAU BAGI MASYARAKAT KARNA BAGAIMANAPUN MASIH BANYAK LHO SUDARA KITA YANG BELUM PUNYA LISTRIK,APALAGI BUAT PLN JANGAN HANYA MIKIRIN UNTUNG TERUS,SALAM
Posting Komentar